Yograkarta,,,Selaksa Makna Menyapaku (Part I)

Diposting oleh Unknown

Minggu, 30 Oktober 2016

Yogyakarta, saat mendengar nama kota ini disebut yang terbersit di benak pasti tentang suatu tempat yang sangat istimewa sehingga disebut dengan Daerah Istimewa dan Yogyakarta juga sering disebut dengan istilah "Never Ending Place", sebab jika berkunjung ke Yogyakarta cuma sekali rasanya belum cukup, dan Anda akan datang lagi untuk ke dua kali, tiga kali dan seterusnya ke Yogyakarta. Seolah tempat ini tidak ada habisnya untuk dibicarakan apalagi berkunjung kesana. Jogja (sebutan keren Yogyakarta) adalah kota yang menyimpan sejuta kenangan yang menarik, dan ingin kembali mengunjungi suatu hari nanti. Ada ratusan tempat wisata yang layak di kunjungi di Jogja, mulai dari kuliner hingga tempat bersejarah, dari modern hingga tempo dulu.

Perjalanan ke Yogyakarta kali ini saya mulai dari Jakarta karena kebetulan lagi tugas ke Ibu Kota. Setelah tugas selesai saya memilih untuk mengunjungi jogja sebab rasa penasaran tentang kota ini dari cerita teman yang pernah berkunjung ataupun pernah tinggal di jogja. Perjalanan dari Jakarta menuju Jogja dengan waktu tempuh sekitar 8 Jam menggunakan kereta malam.
Berangkat dari Stasiun Pasar Senen Pukul 22.00 WIB, bisingnya peron dan beratnya carrier bag seakan berlomba dengan semangat untuk segera tiba di tujuan

disaat akan memasuki kota Djogja mata kita akan dimanjakan dengan suasana sejuk alam pedesaan dan pemadangan pagi hari yang sangat mempesona di kiri kanan jalur kereta
Areal Persawahan dengan background Gunung Merapi
Mentari pagi menyapa di sudut Stasiun Tugu Yogyakarta
Pukul 06.00 WIB kereta tiba di Stasiun Tugu, ruang tunggu dengan desain arsitektur jawa seakan menyambut saya dengan kehangatan dan penuh rasa kekeluargaan,  kursi kursi kayu mewah tersusun rapi seperti susunan meja acara di jamuan resmi membuat kita merasa seakan-akan bukan berada di ruang tunggu stasiun.  

Istrahat sejenak menikmati suasana kehangatan yang ditawarkan jogja saat menapakkan kaki di kota ini
Bagi yang ingin berkunjung ke Yogyakarta dengan budget minim di kota ini banyak penginapan murah yang ditawarkan tapi gak murahan dengan harga kisaran 100k - 150k, setelah menemukan penginapan yang sesuai kantong mulailah saya mengintip setiap sudut kota dengan viewfinder kamera yang selalu jadi travelmate dalam setiap perjalanan.

Aktifitas pagi di salah satu sudut kota Jogja di awali dengan para abang becak yang menawarkan jasa transportasi

Becak salah satu alat transportasi yang masih di pertahankan di kota jogja

Andong alat transportasi tradisional dengan tarif yang cukup menguras kantong
Nah bagi anda yang traveling ala backpacker kota ini juga menawarkan alat transportasi roda dua yang disewakan dengan tarif 60k - 75k untuk 1x24 jam, murah kan buat traveler kere seperti saya...

Yogyakarta, selain terkenal dengan budayanya juga sangat terkenal dengan tempat wisatanya yang tak kalah dengan tempat lain serta menawarkan keindahan tersendiri sehingga memikat hati ingin berlama-lama di kota ini, entahlah.....

Hari pertama sebelum menjelajahi Jogja saya memilih mengunjungi "Architecture Heritage" yang ada di Kabupaten Magelang Jawa Tengah yakni Candi Borobudur dan Candi Mendut untuk menambah studi ekskursi saya tentang Arsitektur Nusantara.

Gapura Selamat Datang di kawasan wisata Borobudur

Patung Budha di salah satu sisi puncak Candi Borobudur

Pemandangan di atas Candi Borobudur

Pintu masuk candi mendut

Candi Mendut, candi bercorak Budha yang memiliki arsitektur yang berbeda dengan Borobudur

Setelah mengunjungi dua lokasi bangunan yang memiliki nilai arsitektur tinggi, saya lanjutkan perjalanan untuk mengunjungi wisata alam di Yogyakarta untuk menikmati keindahan Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Sleman dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit dari Candi Borobudur. Sayangnya ketika tiba di pemukiman terakhir di kaki Gunung Merapi waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB dan saya harus segera ke wilayah selatan Yogyakarta untuk mengejar Sunset di pantai selatan.

 Sebagai info untuk wisata merapi kita bisa menggelilingi gunung tersebut dan melihat sisa-sisa erupsi merapi pada tahun 2010 sebagaimana diketahui bersama sangat dahsyat letusanya, kita bisa menggunakan jasa Jeep off road atau dengan menggunakan jasa rental motor trail yang sudah tersedia banyak disana agar bisa sampai ke daerah terakhir atau di Desa Kinahrejo, tour ke Kinahrejo biasa disebut juga dengan wiasata Lava tour, bagi anda yang suka dengan wisata menantang ya disinilah tempatnya.


Jeep Offroad dan Motor Trail yang disewakan di kawasan Gunung Merapi


Sebelum tiba waktu senja, saya bergegas ke arah selatan Yogyakarta destinasi terakhir di hari pertama saya di Yogyakarta untuk menikmati Sunset di Pantai Parangtritis, pantai ini di yakini oleh masyarakat merupakan bagian dari daerah kekuasaan Ratu laut selatan atau yang dikenal dengan Nyi Roro Kidul. Menurut masyarakat setempat Nyi Roro Kidul sangat menyukai warna hijau, oleh karena itu wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis disarankan tidak memakai baju warna hijau

Pintu Gerbang Pantai Parangtritis


Pose dulu di Icon Pantai Parangtritis sebelum menikmati senja


Berkuda mengitari Parangtritis sambil menunggu senja

Semburat jingga cahaya senja yang memantul dari hamparan pasir yang dihempas riak ombak,,,,warna cantik membingkai suasana romantis di langit Pantai Parangtritis seakan menghipnotis para penikmat senja yang enggan beranjak dari tempatnya sambil berdecak kagum akan keindahan alam ciptaan sang maha Illahi Rabb, Inilah salah satu senja terbaik di Parangtritis.

Refleksi sang maha pencipta dalam bingkai senja Parangtritis
Continue Reading

0 komentar: